Probolinggo - Gunung Argopuro sangat rupawan, pemandangan indah dan hamparan rumput terbentang di kaki pegunungan tersebut. Namun, di balik keindahan gunung itu tersimpan kisah misteri tersendiri bagi para anggota Pramuka yang sempat tersesat.
Kejadian diluar nalar ini sempat dialami oleh 10 orang pelajar SMAN I Kepongan, Situbondo yang tersesat di gunung tempat mereka melakukan napak tilas Dewi Rengganis.
Selama tersesat dua hari, mereka mengaku menemuka hal-hal aneh dalam perjalanan mencari jalan pulang. Hal-hal aneh yang mereka alami yakni, terdengar suara aneh seperti teriakan, ranting patah serta lemparan batu.
"Malam itu sampai di Danau Taman Hidup kita mendengar orang tertawa sekitar jam 12 malam lebih. Suara tertawa itu ada dua kali, Menakutkan sekali," kata Achmad Baidowi, salah seorang siswa saat berbincang dengan detiksurabaya.com di rumah warga di dekat Pos Pendakian Bremi, Krucil, Probolinggo, Selasa (26/5/2009).
Menurut Baidowi, malam itu dia dan sembilan temannya sedang menunggu pertolongan dari tima SAR. Saat peristiwa aneh terjadi, dua pembina mereka tengah mencari pertolongan, dan menjemput teman-temannya yang masih tersesat.
Saat itu cerita Baidowi, mereka ketakutan saat mendengar suara orang tertawa dan ranting yang patah, serta bunyi kicau burung. Karena ketakutan, mereka lalu berkumpul dalam satu tikar.
"Kami takut sekali, dan kami berkumpul di dalam satu tikar. Kami memang tidak mendirikan tenda karena kami menunggu bantuan," timpal Zainiyah, salah satu pelajar lainnya.
Sementara, salah satu siswi yang dalam satu rombongan bernama Cici menambahkan, suara aneh itu seperti muncul dengan sengaja. Karena pada saat itu mereka tidak dalam pengawasan pembina mereka.
"Kayaknya seperti disengaja ketika ada bantuan tim SAR atau pembina datang, suara-suara aneh itu hilang, tapi kalau tidak, muncul lagi seperti ranting yang berjatuhan dan burung yang berkicau," tuturnya.
Untuk menghilangkan rasa takut, tambah Cici sepanjang perjalanan ke posko Karetan mereka tidak putus-putusnya berzikir dan membaca sholawat. "Doa dan zikir tidak berhenti sampai kita di sini (Bremi,red)," ungkapnya. (wln/bdh)
Sumber : http://surabaya.detik.com/read/2009/05/26/121445/1137246/475/di-danau-taman-hidup-siswa-digoda-penunggu
0 komentar:
Posting Komentar